Selasa, 09 Desember 2014

Perekonomian

Mata Pencaharian penduduk di suatu daerah dipengaruhi oleh letak geografis daerah tersebut. Desa Kajongan yang terletak di daerah pegunungan dan termasuk salah satu desa yang belum maju dibandingkan dengan desa lain di Kecamatan Kajen. Sebagian besar mata pencaharian penduduk adalah petani, tetapi masih banyak petani yang belum memiliki ilmu pertanian yang baik dan masih tradisional, belum berani beralih ke Holtikultura. 


Keadaan sosial masyarakat Desa Kajongan masih layaknya desa pada umumnya, setiap kegiatan masih dikerjakan secara gotong royong penuh dengan rasa kekeluargaan dan masih mengedepankan rasa teposliro.

Kependudukan dan Pendidikan

Pertumbuhan penduduk di Desa Kajongan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pertambahan penduduk didominasi oleh laki-laki. Terbukti dengan jumlah penduduk laki-laki pada tahun 2008 yaitu 921, tahun 2009 yaitu 933, dan tahun 2014 yaitu 966. Pertambahan penduduk dari tahun ke tahun berkisar antara 12-33 orang.


Desa Kajongan terdiri dari berbagai tingkat pendidikan yang dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi masyarakat dan masih kurangnya kesadaran masyarakat akan arti pentingnya pendidikan yang bermanfaat untuk masa depan dirinya dan masyarakat pada umumnya. Seiring berjalannya waktu, masyarakat mulai mengenal pentingnya pendidikan sehingga tingkat pendidikan di Desa Kajongan perlahan mulai meningkat.


Kajongan Tempo Dulu

1.  Kajongan Pada waktu era sebelum tahun 1990an:

  • Penerangan listrik baru masuk pada tahun 1992
  • Irigasi banyak yang rusak, sehingga petani dalam menggarap sawah hanya 2 kali selama satu tahun
  • Kurangnya lapangan pekerjaan
  • Jalan poros belum diaspal dengan baik

2.  Kejongan setelah tahun 1990an

  • Sudah ada penerangan listrik
  • Jalan poros sudah teraspal walau kondisinya sekarang sudah rusak lagi
  • Irigasi sudah baik
  • Sudah tersedia banyak lapangan pekerjaan.

Sejarah Pemerintahan Desa

 
Sejarah Pemerintahan Desa Kajongan tahun 1820, dalam perkembangan Pemerintahan Desa Kajongan dipimpin oleh seorang lurah, para ahli sejarah Desa Kajongan saat ini belum mengetahui siapa yang pertama kali memimpin Desa Kajongan, tetapi diketahui beberapa nama yang sempat memimpin Desa Kajongan, mereka adalah :
1. Lurah Batang (1820-1851)
2. Lurah Nawi (1851-1882)
3. Lurah Suhud (1882-1916)
4. Lurah Drahim (1916-1947)
5. Lurah Kesno (1947-1968)
6. Lurah Sukendar (1968-1988)
7. Lurah Chudjaeni (1988-2007)
8. Lurah Eko Triwarso (2007-2013)
9. Lurah Hj. Siti Koimatun (2013-Sekarang)

Sejarah Pembangunan Desa

Pada awalnya, pembiayaan pembangunan Desa Kajongan diperoleh dari hasil bumu, tanah kemakmuran desa. Dana itu dipakai untuk pembangunan jalan, saluran irigasi, dan lain sebagainya sesuai dengan prioritas waktu itu dan pembangunannya selalu dengan Gotong Royong.
Untuk lebih memberdayakan masyarakat, Pemerintah Desa Kajongan selalu mengikut sertakan masyarakat dalam perencanaan pembangunan, pelaksanaan pembangunan, dan perawatannya. Masyarakat secara perwakilan melaksanaan musyawarah dalam pembangunan desa dan masyarakat ikut serta dalam melaksanakan pembangunan, terbukti dengan kesediaan masyarakat untuk berswadaya dalam kegiatan pembangunan desa.

Legenda Desa

Sejarah Desa Kajongan dimulai pada era penjajahan belanda sekitar tahun 1920. Pada era itu syiar islam belum sampai ke daerah pelosok selatan Pekalongan, maka diutuslah 2 orang ulama dari kerajaan Cirebon ke Pekalongan, mereka adalah Kyai Pekir dan Kyai Gede Kajoran (dikenal dengan nama Al Habib Toha Al Athos yang masih dalam satu garis keturunan dengan Rasulullah).Mereka berdua dan pengikutnya melawan penjajah Belanda sambil menyebarkan Agama Islam di daerah Pekalongan Selatan. Untuk mengenal daerah Selatan Pekalongan maka dinamakan nama kedua ulama tersebut menjadi Pekir Kajoran.Seiring berjalannya waktu dan jumlah penduduk yang terus bertambah maka daerah Pekir Kajoran dibagi menjadi 2, yaitu Desa Pekiringan Ageng dan Kajongan. Sampai saat ini tidak diketahui kapan Kyai Pekir dan Kyai Kajoran wafat, tetapi diyakini bahwa makam Kyai Kajoran berada di Ciledug Kabupaten Cirebon.